Stiap agama pastilah mempunyai perjanjian-perjanjian awal tuk memulai
(memasuki) agamanya, Nasrani dan Yahudi contohnya mempunyai perjanjiannya
sendiri atau yang dikenal oleh kalangan mererka dengan istilah baptis.
Sedangkan Islam dikenal dengan “syahdatain” dua kalimat yang menyatakan bahwa
dirinya tulus iklas mengikuti serta mengakui Muhammad sebagi nabi dan pembawa
syari’at. Bukan hanya itu ternyata syahadat juga menjadikan kita bersaudara
serta aman dari orang yang bersyahadat juga dari manapun ajarannya (sektenya),
ada suatu kisah di jaman Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam ketika terjadi
peperangan, ada salah seorang sahabat yang dating kepada rasul dengan membawa
harta rampasan (ghonimah) dengan membawa kabare denga terbunuhnya sipemilik
harta. Kemudian rasul berkata tapi dia orang yang bersyahadat. Kemudian sahabat
itu berkata lagi “dia bersyahadat hanya tuk menyelamatkan diri dan hartanya
dari diriku wahai rasul” kemudian rasul menjawab “apakah kamu membunuh orang
yang bersyahadat hanya untuk mendapatkan hartanya?” (al-Hadits).
Selain dari syahadat sholat juga salah satu orang menjadi saudara atau
terhalang darahnya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Dan jika mereka
bertobat, melaksanakan sholat dan membayar dzakat. Maka (berarti mereka itu)
adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi
orang-orang yang mengetahui”(QS, at Taubah : 11) bahkan sebagai penegasan serta
penafsiran dari ayat ini rasul juga pernah memerintahkan sekelompok pasukannya
tuk menyerang sebuah desa dimana desa itu tidak terdengar suara adzan
sedikitpun, juga di sebuah kisah yang berbeda ada seorang sahabat yang
diperintahkan tuk menyerang sebuah desa terpaksa tuk membatalkan perintah rasul
karena sahabat itu mendengar seruan adzan dari desa yang diperintahkan tuk
diserang tersebut dan disetujui oleh rasul.